Guna mencapai tingkatan kekuatan TNI Angkatan Laut sesuai dengan konsep operational ready force yang kita proyeksikan terealisasi pada momentum 100 Tahun Indonesia Emas, diperlukan kekuatan tekad, daya, upaya, dan inovasi, serta konsistensi yang teguh dari kita semua, baik dari para prajurit yang masih berdinas aktif, maupun dukungan dari segenap Purnawirawan TNI Angkatan Laut.
“Hal ini diperlukan agar niat kita yang mulia dan tulus untuk mengibarkan bendera kewajiban dan bendera kejayaan TNI Angkatan Laut dapat terwujud,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, SE, MM ketika memberikan sambutan pada Resepsi HUT ke-33 Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL), di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (4/9/2019).
Hadir pada acara itu beberapa pejabat utama TNI Angkatan Laut, Ketua Umum Pepabri Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, Kasal dari masa ke masa, pengurus purnawirawan Angkatan/Polri, Ketua Umum PIPAL Dra Endah Ade Supandi, PP Kowal, HW ALRI, dan tamu undangan lainnya.
Menurut Kasal, keinginan untuk memiliki Angkatan Laut yang modern, kuat, dan profesional bukan semata-mata keinginan dari diri pribadi serta organisasi saja. Namun merupakan dambaan seluruh Bangsa Indonesia yang menginginkan Indonesia yang kuat sebagai negara maritim besar yang disegani oleh negara-negara lain, serta merupakan prasyarat mutlak bagi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kuat dan berdaulat.
“Oleh sebab itu, tidak berlebihan kiranya apabila saya mengatakan bahwa TNI Angkatan Laut memegang peran kunci dalam upaya mewujudkan kejayaan Indonesia sebagai maritim Nusantara yang kuat di abad ke-21 berdasarkan keunggulan yang dimiliki pada aspek kemaritiman, salah satunya kekuatan pertahanan dan keamanan laut disertai dengan penguasaan teknologi keangkatanlautan yang ditopang dengan kualitas sumber daya manusia yang andal,” ucap Kasal.
Meningkatkan Kapasitas Organisasi
Ketua Umum PPAL Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi, SE, MAP dalam sambutannya mengatakan untuk meningkatkan kapasitas organisasi, maka pengembangan PPAL menjadi suatu kebutuhan; selain kepengurusan pusat, maka dalam rangka memenuhi kebutuhan wadah berorganisasi di daerah, secara bertahap akan ditata dan dibentuk PPAL Wilayah I sampai dengan XIV mengikuti keberadaan jumlah Lantamal saat ini, yang akan mengikuti keberadaan Lanal atau tempat mayoritas purnawirawan berada dalan membentuk organisasi PPAL rayon.
Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi, Kasal kedua dari Tanah Pasundan itu mengatakan; PPAL juga serius memberikan kontribusi pemikiran untuk kemajuan TNI Angkatan Laut, kemaritiman, maupun upaya dalam pembinaan karakter dan nilai-nilai prajurit matra laut, bahari, dan kejuangan maritim. “Di antaranya dengan menggelar seminar dan forum group discussion (FGD) yang membahas beragam isu kemaritiman, produk akhirnya dibukukan dengan judul ‘Maritime Review’ yang diterbitkan setahun sekali. Juga secara berkala menerbitkan Majalah Jalasena untuk menyampaikan tulisan atau warta perkembangan kemajuan di bidang ke-Angkatan Laut-an dan kemaritiman,” ujarnya.
Selain itu, guna berpartisipasi dalam pembinaan semangat, membangun mental dan naluri, serta kecintaan pada laut generasi muda; PPAL memandang pemanfaatan KRI Dewa Ruci dan Arung Samudera perlu tetap dipertimbangkan, dan bersama PPAL memformulasikan bentuk aktivitas pemanfaatan KRI Dewa Ruci tersebut.
Dalam merealisasikan upaya menyejahterakan warga PPAL, kata Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi; maka LADZIS (Lembaga Amil, Donasi, Zakat, Infaq, dan Sodaqoh) PPAL yang dibentuk tanggal 23 Agustus 2016; berfungsi menghimpun donasi, zakat, infaq, dan sedekah untuk disalurkan kepada anggota PPAL yang membutuhkan. Program yang dilaksanakan meliputi renovasi rumah/tempat tinggal anggota, program bertahap dan berkelanjutan perbaikan tempat tinggal anggota PPAL yang kondisinya memprihatinkan.
LADZIS PPAL juga memberikan bantuan kesehatan, membantu anggota PPAL/keluarganya yang sakit untuk mendapatkan kemudahan pelayanan kesehatan atau santunannya. “Membantu dukungan kesehatan dan pembelian obat-obatan. Bantuan sosial dengan membantu kebutuhan ekonomi (sembako) bagi keluarga purnawirawan yang kurang mampu. Juga pembekalan keterampilan, bekerjasama dengan Balurjalbar,” ucap Ade Supandi lagi.
Kegiatan LADZIS PPAL yang sudah dilaksanakan sejak 2017 hingga 2019 berupa perbaikan rumah sebanyak 30 orang, bantuan kesehatan 65 orang, bantuan sosial untuk 256 orang, dan zakat untuk 208 orang. “Alangkah mulia dan indahnya jika kita bisa bergotong-royong dan bergandeng tangan untuk meringankan beban hidup sebagian saudara-saudara kita (anggota PPAL) yang memerlukan. Ini merupakan kepedulian sosial dan solidaritas Keluarga Besar dalam mewujudkabn visi, rukun, bersatu, mandiri, dan sejahtera,” kata Ketua Umum PPAL.
Meriah
Tari Merak dan Jaipong diiringi Calung Rumah Kita R-29-J dari PPAL Rayon Jonggol, Bogor, Jawa Barat memeriahkan resepsi tersebut. Selain itu, persembahan lagu-lagu lawas dan lagu-lagu daerah yang dibawakan Surabaya Jazz Club, Paduan Suara Gita Jala Purnawira, dan tampilnya Vadi Akbar yang membawakan lagu “Tribute to Admiral” kian menyemarakkan suasana resepsi.
Sekitar 1.000 orang purnawirawan dan warakawuri hadir pada acara itu. Para purnawirawan dan warakawuri yang sudah tidak muda lagi tampak bersemangat pada kegiatan tahunan itu. Mereka saling berjabat tangan, bercengkerama, dan melampiaskan rasa kangen. Kebersamaan dan kegembiraan semakin terlihat nyata ketika warga yang sudah sepuh itu membawa pulang goody bag.
Pada resepsi peringatan HUT PPAL tahun ini diselenggarakan lomba lingkungan antar-rayon dengan Juara I Rayon Jonggol (PPAL Wilayah III Jakarta), Juara II Rayon Batuporon (PPAL Wilayah V Surabaya), dan Juara III Rayon Tanjung Balai Asahan (PPAL Wilayah I Belawan). Ketiga juara memperoleh hadiah masing-masing satu unit laptop dan uang pembinaan.
Sebagai tradisi PPAL dalam setiap memperingati HUT-nya, selalu menampilkan sosok berprestasi. Tahun ini menampilkan Laksdya TNI (Purn) Gatot Suwardi yang merupakan purnawirawan Perwira Tinggi senior. Tokoh tersebut telah banyak melaksanakan penugasan-penugasan, baik di dalam maupun luar negeri. Ia merupakan komandan pasukan yang pertama kali mendaratkan pasukan di Timor Timur.
Tokoh kedua adalah purnawirawan Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) yakni Kolonel Laut (Purn) Dra Louise Elizabeth Coldenhoff. Ia merupakan Perwira Inti yang pertama kali mengibarkan Bendera Merah Putih di Irian Barat. Sedangkan tokoh ketiga adalah tiga Perwira muda Prajurit Marinir dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan di Jakarta. Mereka sebagai para petarung menyampaikan kesan dan pesannya sebagai Prajurit Baret Ungu. *