Palangkaraya – Kapal Motor Kirana I yang bertolak menuju Semarang, Jawa Tengah, terpaksa putar haluan kembali ke Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah. Kapal tak bisa melanjutkan pelayaran karena gelombang tinggi.
“Kami mengapresiasi keputusan nakhoda. Untuk kapal jenis roro, gelombang setinggi 3 meter itu memang membahayakan kapal. Dalam situasi seperti itu, nakhoda memang diwajibkan mencari tempat berlindung,” kata Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Thomas Chandra di Sampit seperti dikutip Antara, Rabu (23/1/2019).
Menurut Thomas, KM Kirana I bertolak dari Pelabuhan Sampit pada Selasa (22/1) pukul 23.00 WIB. Kapal milik PT Dharma Lautan Utama itu mengangkut 200 penumpang dan 23 kendaraan berbagai jenis dan ukuran.
Kapal tersebut balik kanan setelah 6 jam berlayar atau sekitar 85 mil perjalanan. Menurut dia, untuk menghindari kecelakaan akibat gelombang lebih dari 3 meter, nakhoda memutuskan putar haluan dan kembali ke Pelabuhan Sampit.
“Kapal itu kan membawa kendaraan. Kalau tetap melanjutkan perjalanan saat gelombang tinggi, ada potensi pergerakan kendaraan di dalamnya sehingga bisa menyebabkan kapal tidak stabil. Itu yang dikhawatirkan,” jelas Thomas.