Jakarta, 10 Juli 2024,—Sebagai wujud rasa kepedulian terhadap generasi penerusnya, Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL), dalam rangka menyambut HUT ke-38 PPAL Tahun 2024 melaksanakan “Forum Diskusi” untuk memberikan saran dan masukan kepada TNI Angkatan Laut dengan tema: Membangun Mental Prajurit Jalasena menuju kejayaan Angkatan Laut, bertempat di kantor PPAL Pusat, Kelapa Gading Jakarta, Rabu, (10/7).
Forum Diskusi ini merupakan salah satu implementasi dari tujuan PPAL yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yakni sebagai rumah gagasan dalam mencetuskan pemikiran yang berguna untuk mendukung misi TNI AL dan kemajuan dunia maritim Indonesia.
Diskusi ini menghadirkan narasumber para pejabat TNI AL antara lain Kadisbintal Brigjen TNI (Mar) Sandy Muchidin Latief, S.IP., Kadiswatpersal Brigjen TNI (Mar) Mauriadi, S.E., M.Han., Kadispsial Laksamana Pertama TNI Edi Krisna Murti dan Kadisminpersal yang diwakili Sekdisminpersal Kolonel Laut (T) Aries Sudiarso. Sedangkan keynote speech disampaikan langsung oleh Ketua Umum PPAL, Laksamana TNI (Purn) Siwi Sukma Adji, S.E., M.M.
Selaku keynote speech, Ketua Umum PPAL antara lain menyampaikan bahwa kegiatan Forum Diskusi ini bertujuan membangun kecintaan dan kepedulian terhadap almamater dengan metode diskusi lintas generasi sebagai bentuk problem solving sekaligus untuk menyampaikan buah pikiran PPAL, menuju Indonesia maju 2045 dihadapkan tantangan pembangunan mental sumber daya manusia (SDM) prajurit Jalasena.
Laksamana TNI (Purn) Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. lebih jauh menyampaikan bahwa generasi muda saat ini 83,4 persen generasi Y yang selalu ketergantungan dengan smartphone/gadget, sejak bangun pagi sampai mau tidur hampir tidak terlepas dari handphone. Sehingga dalam membangun mental prajurit Jalasena harus mengenal dulu karakter setiap generasi. Dijelaskan juga bahwa saat ini adanya perang proksi (proxy war) yakni perang yang digelorakan oleh kekuatan-kekuatan besar yang memainkan perannya secara tidak langsung, tetapi melalui pihak ketiga, sehingga dalam perang ini untuk menghancurkan negara menggunakan kekuatan non-militer (perang senyap). Sementara dampak yang ditimbulkan dari proxy war antara lain tujuan nasional mengikuti negara pengendali, hilangnya jatidiri bangsa, hilangnya kearifan bangsa, hilangnya integritas nasional dan terjajah secara idologi, ekonomi, budaya serta tidak ada kemandirian bangsa.
Hadir pada kegiatan Forum Diskusi ini antara lain, Aspers Kasal Laksamana Muda TNI Rahmad Wahyudi, S.E. M.Tr (Han), Kepala Staf Koarmada RI Laksamana Muda TNI Didong Rio Duta P.K., S.T., M.A.P., M.Tr. (Han), Kapuspsi TNI Laksamana Muda TNI Dr. Wiwin D. Handayani, M.Si., Psikolog, Ketua Pengurus Yasbhum Mayjen TNI (Mar) (Purn) Suaf Yanu Hardani, Persatuan Purnawirawan Kowal Laksma TNI Purn Dr. Tresna Kusumawati, Spd., MAP., CHRMP., CRMP., Waketum PPAL Laksamana Madya TNI (Purn) Wuspo Lukito, S.E., M.M., Sekjen PPAL Laksamana Madya TNI (Purn) Dr. Agung Prasetiawan, M.A.P., serta para pengurus PPAL.
Sebagai peserta diskusi, hadir para perwira TNI AL setingkat Paban Utama, antara lain dari Itjenal, staf Koorsahli Kasal, Koarmada RI, Pushidrosal, Spersal, Spamal, Kormar, Kolinlamil, Seskoal, Puspenerbal, Puspomal, Diskumal, Diskesal dan Lantamal III.
Demikian berita PPAL.