Surabaya,04 Februari 2019
Panglima Komando Armada II Laksda TNI Mintoro Yulianto, S.Sos,M.Si., penerima apel pada Apel gelar kelengkapan Lat PAM Pemilu Th. 2019, bertempat di Dermaga Madura Koarmada II. Surabaya. Senin (04/02/2019).
Mengawali apel Pangkoarmada II dengan melaksanakan pemeriksaan pasukan peserta Lat Pam Pemilu tahun 2019 di jajaran Koarmada II, usai memeriksa pasukan di hadapan seluruh peserta Latpam Pangkoarmada II memberikan sambutan.
Dalam sambutannya Pangkoarmada II menyampaikan dalam waktu dekat Negara Indonesia akan melaksanakan Pemilu Legislatif dan Presiden tahun 2019, dinamika akan sangat tinggi dengan adanya pesta demokrasi ini, sebagai prajurit tidak boleh larut dalam problematika politiknya, namun kita justru memiliki tanggung jawab untuk mensukseskan prosesi ini dengan cara menjamin keamanan penyelenggaraannya, sehingga pemilu berlangsung dengan lancar aman dan damai.
Kontestasi politik pada dasarnya akan selalu menghadirkan peningkatan ekalasi sosial politik masyarakat untuk menuju kematangan demokrasi, untuk itu tidak dapat di pungkiri nantinya akan ada persaingan antar kelompok, konsentrasi dan pergerakan massa, benturan kepentingan politik, intrik untuk mempengaruhi pandangan massa.
Lebih lanjut Pangkoarmada II menyampaikan sebagai penengah yang bertanggung jawab untuk mengamankan jalannya pemilu, kita di tuntut untuk senantiasa memilki kesiapan dan kecepatan bergerak dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan.
Usai apel gelar Lat PAM Pemilu Th. 2019. Pangkoarmada II melaksanakan Video conference dengan Lantamal V, VI, VII, VIII, dan XIII jajaran Koarmada II dan di akhiri dengan demo PAM Pemilu.
Salah satu TPS di Kelurahan Ujung mendadak rusuh setelah salah satu pemilih menemukan kertas suara rusak dan tercoblos, atas kejadian tersebut mengakibatkan sekelompok massa mendatangi TPS. Sementara itu situasi mulai berubah yang membuat para pemilih lainnya mulai terprovokasi dan mulai memanas. Terlihat para petugas TPS berusaha menenangkan para pemilih yang diperkirakan berjumlah 25 orang tersebut.
Mereka mendatangi TPS untuk berkomunikasi dengan panitia pemilu untuk meminta penjelasan isu kecurangan yang berkembang, namun panitia tidak memberikan penjelasan yang memuaskan dan membuat situasi kembali memanas.
Kondisi tersebut melahirkan tuntutan massa akan adanya pencoblosan ulang. Hal itu tidak dapat dipenuhi oleh panitia yang akhirnya membuat massa bertindak anarkis hingga menyandera 1 orang panitia KPPS TPS Ujung.
Melihat tindakan anarkis massa, maka personel Pam dari Polsek melaporkan situasi ke Kotama satuan untuk berkoordinasi pengerahan bantuan pengamanan dalam rangka menyikapi situasi tidak kondusif di TPS Kelurahan Ujung yang lokasinya berdekatan dengan DBAL Koarmada II.
Lebih lanjut dilaksanakan koordinasi antar pimpinan Polda , dan Koarmada II menerima perintah pemberian bantuan pengamanan kepada Polda Jatim. Dengan cepat Satgas Pam Koarmada II bergerak menuju TPS Kel. Ujung dengan kekuatan 525 personel beserta material pendukung yakni Tim PHH, POM, Intel, Tim Kopaska, tim PMK dan tim Medis.
Tiba di lokasi Satgaspam Koarmada II bergabung dengan PAM gabungan TPS, tim PHH turun dan langsung membentuk formasi di bawah kendali Polsek/PAM Sektor, sedangkan Pom melaksanakan evakuasi masyarakat pemilih ke tempat aman. Tidak begitu lama dibawah kendali Pam Sektor Polda berhasil mengendalikan situasi dan membubarkan massa demonstran.
Seluruh kejadian tersebut merupakan skenario simulasi Latihan Pengamanan Pemilu Legislatif dan Presiden di Wilayah Koarmada II Tahun 2019.
Dalam acara tersebut turut hadir para Danlantamal di jajaran Koarmada II, Danguspurla Koarmada II, Danguskamla Koarmada II, para Asisten Pangkoarmada II, serta para Kepala Dinas dan Kasatker di jajaran Koarmada II.
Kadispen Koarmada II Letkol Laut (P) Djawara H.T. Whimbo A.