Laut yg bersih
dimulai dari hulu sungai
“Masa depan kita ada di laut. Kita bisa menjadi negara besar kalau kita mampu menjaga dan memanfaatkan potensi kelautan yang sangat besar”. (Presiden Jokowi, 15 Juni 2016)
Laut yang bersih dan lestari adalah jaminan masa depan anak-anak Indonesia. Salah satu gerakan peduli lingkungan laut, harus dimulai dari peduli lingkungan sungai. Seperti diketahui, pada saat ini pencemaran akibat sampah di kawasan pesisir dan laut menjadi perhatian serius bagi berbagai kalangan masyarakat baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
Sebanyak 80% sampah di laut berasal dari aktivitas di daratan yang mengalir melalui sungai sehingga mencemari laut. Dalam satu meter persegi terdapat 106,3 gram sampah laut dalam bentuk organik, domestik, plastik, dan logam. Dalam satu meter kubik air laut tersebut terdapat 27 – 36 lembar plastik melayang-layang.
Kegiatan Bersih Pantai atau Coastal Clean Up (CCU) yang menjadi salah satu gerakan peduli lingkungan oleh KLHK kembali dilaksanakan. Sejak tahun 2015, KLHK telah melakukan Gerakan CCU di berbagai wilayah di Indonesia. Sampah yang dikumpulkan dari kegiatan bersih-bersih pantai akan ditimbang untuk diketahui berat dan dipilah jenis sampahnya. Selanjutnya, sampah tersebut akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk dikelola.
Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut yang berisikan strategi, program, dan kegiatan yang sinergis, terukur, dan terarah untuk mengurangi jumlah sampah di laut, terutama sampah plastik, yang dituangkan dalam bentuk Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut Tahun 2018-2025.
Melalui gerakan CCU secara kolektif bisa memindahkan 20 juta keping sampah di seluruh dunia dari pantai dan selokan ke TPA (Karliansyah, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK).
Dengan menggemari olah raga air, yang dimulai dari hulu sungai di gunung, sepanjang aliran sungai, hingga ke pesisir dan laut, seperti rafting, dayung, renang, dan lain-lain, kita belajar mencintai sungai dan laut, menjaga kebersihan lingkungannya, dan turut berpartisipasi dalam pengendalian pencemaran pesisir dan laut. Sambil berolah raga di sungai dan laut, kita juga membersihkan lingkungan, untuk masa depan anak bangsa.
Akhir kata, saya mengajak segenap Keluarga Besar PPAL dan masyarakat umum, mari kita masyarakatkan
kegiatan Coastal Clean Up, dimulai dari hulu sungai hingga ke hilir, kawasan pesisir pantai dan laut kita.
Dari hulu Sungai Citarum,
Pemred Jalasena,
Dr. Surya Wiranto, S.H., M.H.