Monday, April 28, 2025
Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut
  • Home
  • Tentang PPAL
    • Sejarah
    • Karakter dan Fitur PPAL
    • Visi & Misi
    • Pengurus Organisasi
      • PPAL Wilayah
      • PPAL Pusat
        • Struktur Organisasi
        • Pengurus Pusat
        • Dewan Pertimbangan
        • Dewan Pakar
    • PIPAL
    • PP Kowal
    • Ladzis
    • Redaksi Jalasena
    • Yayasan
    • Kontak
  • Agenda
  • Berita
  • Opini
  • Galeri
  • Majalah
No Result
View All Result
Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut
  • Home
  • Tentang PPAL
    • Sejarah
    • Karakter dan Fitur PPAL
    • Visi & Misi
    • Pengurus Organisasi
      • PPAL Wilayah
      • PPAL Pusat
        • Struktur Organisasi
        • Pengurus Pusat
        • Dewan Pertimbangan
        • Dewan Pakar
    • PIPAL
    • PP Kowal
    • Ladzis
    • Redaksi Jalasena
    • Yayasan
    • Kontak
  • Agenda
  • Berita
  • Opini
  • Galeri
  • Majalah
No Result
View All Result
Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut
No Result
View All Result
Home Berita

Pembangunan Nasional Harus Berorientasi pada Pengembangan Sektor Maritim

by Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut
February 23, 2019
in Berita
0
Pembangunan Nasional Harus Berorientasi pada Pengembangan Sektor Maritim
Share on FacebookShare on Twitter

Maritim adalah suatu keniscayaan yang harus dikembangkan di Indonesia. Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, kekuatan maritim yang dimiliki bisa menjadi pusat strategi pemerintah dalam upaya meningkatkan pembangunan nasional.

“Indonesia adalah kepulauan, bukan negara kontinental yang segala sesuatunya berorientasi pada daratan. Siapa pun yang menang di pemilu hendaknya bisa memiliki mindset yang mengutamakan pembangunan sektor maritim,” kata Duta Besar RI untuk PBB periode 2004-2007, Makarim Wibisono dalam Focus Group Discussion (FGD) Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut, di Jakarta, Kamis (21/2).

Dicontohkan, negara kecil seperti Norwegia saja sudah berhasil mengembangkan sektor kelautan. Buktinya, mereka mampu mengekspor hasil ikan hingga satu juta ton per tahunnya.

“Norwegia menggunakan teknologi ramah lingkungan, menggunakan teknologi digitalisasi, pengelolaan inovatif SDA, hingga perang terhadap illegal fishing dan polusi plastik. Norwegia negara sekecil itu bisa mengekspor 1 juta ton ikan dalam setahun,” ungkap Makarim Wibisono.

Dalam kesempatan itu, Makarim Wibisono juga merekomendasikan beberapa langkah agar Indonesia menjadi bangsa maritim yang disegani. Di antaranya, memetakan kemampuan laut, penyesuaian strategi pembangunan berbasis maritim, hingga menghentikan degradasi ekosistem laut.

Menurut Makarim Wibisono, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Ocean Conference 2018 sudah membuka mengapa masalah maritim menjadi sangat penting bagi Indonesia. Sekitar 90% volume perdagangan dunia didistribusikan melalui laut dan 40% nilai perdagangan dunia juga diangkut melalui laut.

Namun demikian, untuk dapat mengembangkan sektor maritim, bangsa Indonesia juga menghadapi kondisi lingkungan eksternal. Di antaranya, dan paling mencolok, adalah terjadinya peningkatan ketegangan di dunia internasional karena adanya persaingan antara Tiongkok dan Amerika.

“Termasuk mulai adanya persaingan persenjataan dan kapal perang di wilayah Asia Pasifik dan lemahnya global governance untuk hadapi konflik,” ujar Makarim Wibisono lagi.

Karena itu untuk mengembangkan konsep maritim, maka Indonesia juga perlu mengembangkan kekuatan maritim, seperti peningkatan Alutsista Angkatan Laut yang meliputi alat deteksi drone bawah laut, memperkuat kapal pemukul, meningkatkan jumlah armada niaga, dan memusatkan investasi di Indonesia Timur.

Sementara itu pakar kebijakan kelautan & perikanan Tridoyo Kusumastanto menilai, pengembangan maritim Indonesia sangat dipengaruhi oleh pengembangan konektivitas nasional. Di antaranya melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang sudah ditetapkan sebagai alur laut untuk pelaksanaan hak lintas.

“Termasuk upaya peningkatan SDM, penyempurnaan peraturan terkait kemaritiman, juga sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara poros maritim dunia,” kata Tridoyo Kusumastanto.

Di sisi lain, Indonesia justru juga bisa menghadapi kegagalan dalam membangun budaya maritim. Kegagalan pembangunan, termasuk maritim, tidak akan terlepas dari beberapa penyakit kronis bangsa seperti rutinitas, budaya jalan pintas, budaya instant, dan lain sebagainya.

Previous Post

Jalasena Februari 2019

Next Post

Sistem Tata Kelola Maritim Nasional Harus Terintegrasi

Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut

Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut

Related Posts

Tingkatkan Tali Silaturahmi, Pengurus PPAL Gelar Halal Bihalal
Berita

Tingkatkan Tali Silaturahmi, Pengurus PPAL Gelar Halal Bihalal

April 26, 2025
Bulan Ramadan 1446 H, Ketua Umum PPAL Serahkan Bantuan Sosial
Berita

Bulan Ramadan 1446 H, Ketua Umum PPAL Serahkan Bantuan Sosial

March 13, 2025
Ketum PPAL Luncurkan Buku“Biak Numfor Mutiara Pasifik Dalam Sejarah ALRI”
Berita

Ketum PPAL Luncurkan Buku“Biak Numfor Mutiara Pasifik Dalam Sejarah ALRI”

March 7, 2025
Ketua Umum PPAL Bersama Pengurus Silaturahmi dengan KASAL
Berita

Ketua Umum PPAL Bersama Pengurus Silaturahmi dengan KASAL

February 13, 2025
Ketua Umum PPAL Apresiasi Kegiatan Paguyuban Purnawirawan Kowal
Berita

Ketua Umum PPAL Apresiasi Kegiatan Paguyuban Purnawirawan Kowal

January 14, 2025
Ketum PPAL Dukung PPAL Rayon Tulungagung Berkontribusi Dalam Pembangunan Daerah
Berita

Ketum PPAL Dukung PPAL Rayon Tulungagung Berkontribusi Dalam Pembangunan Daerah

December 5, 2024
Next Post
Sistem Tata Kelola Maritim Nasional Harus Terintegrasi

Sistem Tata Kelola Maritim Nasional Harus Terintegrasi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

  • Tingkatkan Tali Silaturahmi, Pengurus PPAL Gelar Halal Bihalal
  • Bulan Ramadan 1446 H, Ketua Umum PPAL Serahkan Bantuan Sosial
  • Ketum PPAL Luncurkan Buku“Biak Numfor Mutiara Pasifik Dalam Sejarah ALRI”
  • Ketua Umum PPAL Bersama Pengurus Silaturahmi dengan KASAL
  • Ketua Umum PPAL Apresiasi Kegiatan Paguyuban Purnawirawan Kowal

Komentar Terbaru

  • FX Karyoso on Lansia Purnawirawan TNI AL Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19 PPAL
  • Andriani mongi on Musyawarah Wilayah (Muswil) PPAL Wilayah V/Surabaya

Kategori

  • Agenda
  • Berita
  • Galeri
  • Info PPAL
  • Majalah
  • Opini
  • Video

Berita Terbaru

Tingkatkan Tali Silaturahmi, Pengurus PPAL Gelar Halal Bihalal

Tingkatkan Tali Silaturahmi, Pengurus PPAL Gelar Halal Bihalal

April 26, 2025
Bulan Ramadan 1446 H, Ketua Umum PPAL Serahkan Bantuan Sosial

Bulan Ramadan 1446 H, Ketua Umum PPAL Serahkan Bantuan Sosial

March 13, 2025

Kategori

  • Agenda
  • Berita
  • Galeri
  • Info PPAL
  • Majalah
  • Opini
  • Video

Tentang PPAL

  • Sejarah
  • Karakter dan Fitur PPAL
  • Visi & Misi
  • Pengurus Organisasi
  • Yayasan
Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut

Jl. Tabah Raya No. 1 Komplek TNI AL Kelapa Gading Barat Jakarta Utara 14240, Telp. (021) 45847189
Fax. (021) 54847189
email : ppalpusat@yahoo.com; jalasena.magazine@gmail.com;
Website: www.ppal.or.id

© 2019-2022 Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang PPAL
    • Sejarah
    • Karakter dan Fitur PPAL
    • Visi & Misi
    • Pengurus Organisasi
      • PPAL Wilayah
      • PPAL Pusat
    • PIPAL
    • PP Kowal
    • Ladzis
    • Redaksi Jalasena
    • Yayasan
    • Kontak
  • Agenda
  • Berita
  • Opini
  • Galeri
  • Majalah

© 2019-2022 Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut.